Wajib Coba Cara Mudah Anggota Kopassus Agar Sixpack Tanpa Biaya Dan Memuaskan
Tak cuma berlatih agar selalu siap melakoni perang khusus, saat ini anggota Sat-81 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) juga wajib menjaga kebugaran tubuh di batas maksimal.
Latihan fisik macam apa yang diberikan kepada mereka?
Jangan bayangkan latihan fisik yang dijalani anggota Sat-81 menjemukan, seperti berlari belasan kilometer, atau sekedar push up dan sit up puluhan hingga ratusan kali. Latihan fisik di Sat-81 saat ini sudah jauh lebih modern. Kuncinya, memadukan gaya hidup dan ilmu pengetahuan, namanya Tactical Athelete Program. Program ini memiliki dasar olahraga kalestenik.
Serka Yongki, salah satu penggagas olahraga kalestenik di Sat-81 Kopassus mengatakan, kalestenik diterapkan di Sat-81 Kopassus agar para prajurit bisa meningkatkan endurance mereka saat melakoni aktivitas fisik militer.
“Kalestenik melatih endurance. Biasanya, militer itu olahraga lari terus. Setelah lari disuruh menembak, tenaga sudah habis, menembak jadi kacau. Ini kelebihannya kalestenik. Habis lari kita tetap punya tenaga untuk menembak, masih punya tenaga lagi untuk halang rintang,” ujarnya kepada Angkasa dan Commando.
Kalestenik sendiri merupakan olahraga ketahanan tubuh yang memadukan beberapa olahraga jalanan (Street workout), seperti lari, angkat beban, bar training, hingga crossfit.
Olahraga ini menjadi tren di dunia dalam lima tahun terakhir karena dianggap sangat murah lantaran tidak perlu pergi ke pusat kebugaran, ataupun membeli peralatan khusus. Kalestenik juga bisa dilakukan dimanapun.
Biaya yang jauh lebih rendah ini berbanding terbalik dengan hasilnya yang amat memuaskan.
Para pelaku kalestenik mengaku memiliki daya tahan tubuh yang amat tinggi. Bonusnya, mereka mendapatkan bentuk tubuh yang lebih indah.
Olahraga ketahanan tubuh ini kemudian dilombakan dalam beberapa acara, seperti Tough Mudder, Mud Warrior, Ninja Warrior, dan berbagai kompetisi lain yang sudah mencapai level internasional.
Kembali ke Tactical Athelete Program di Sat-81 Kopassus. Serka Yongki menyebutkan, selain latihan ketahanan fisik itu, hasil kalestenik akan lebih nyata dengan pola makan yang baik.
Jadi, saat ini seluruh anggota Sat-81 Kopassus di semua pangkat wajib mengatur pola makannya. Jangan heran jika sewaktu-waktu Anda berkesempatan masuk ke markas Sat-81, Anda tidak bisa menemukan nasi putih.
“Yang saya latih ini core muscle (otot dalam), sedangkan kalau fitnes biasa itu hanya melatih otot luarnya. Itulah kenapa mereka yang melakukan olahraga ini punya tenaga yang jauh lebih banyak. Latihan ini juga efektif menurunkan berat badan. Dalam seminggu bisa turun 12 hingga 14 kg,” tambah Yongki.
Hasilnya, saat ini bisa dibilang hampir semua anggota Sat-81 memiliki bentuk tubuh yang amat bagus. Hampir seluruh otot terbentuk dengan sempurna. Letkol Inf Yudha Erlangga, salah satu perwira di Sat-81 Kopassus amat mendukung upaya perbaikan fisik anggotanya ini. Tak hanya sebatas kata, ia juga mengimani pola hidup sehat ini supaya bisa menjadi contoh bagi seluruh anggotanya.
“Kita ini sudah alutsistanya ketinggalan, minimal jangan kalah dengan negara maju. Mereka yg alutsistanya sudah canggih masih rajin olahraga. Apalagi yg bisa dibanggakan, jangan sampai fisik kita juga kurang,” ungkapnya.
Tactical Athelete Program ini sekarang mulai diperkenalkan juga kepada grup lainnya di Kopassus. Harapannya, program ini juga bisa diserbarkan ke seluruh kesatuan di TNI. Sebagai informasi, Sat 81 merupakan kumpulan dari prajurit terbaik di pasukan elite TNI AD tersebut. Kekuatan dari satuan ini tidak dipublikasikan secara umum mengenai jumlah personel maupun jenis persenjataannya yang dimilikinya, semua itu dirahasiakan.
Sumber : Tribun.com
Latihan fisik macam apa yang diberikan kepada mereka?
Wajib Coba Cara Mudah Anggota Kopassus Agar Sixpack Tanpa Biaya Dan Memuaskan |
Jangan bayangkan latihan fisik yang dijalani anggota Sat-81 menjemukan, seperti berlari belasan kilometer, atau sekedar push up dan sit up puluhan hingga ratusan kali. Latihan fisik di Sat-81 saat ini sudah jauh lebih modern. Kuncinya, memadukan gaya hidup dan ilmu pengetahuan, namanya Tactical Athelete Program. Program ini memiliki dasar olahraga kalestenik.
Serka Yongki, salah satu penggagas olahraga kalestenik di Sat-81 Kopassus mengatakan, kalestenik diterapkan di Sat-81 Kopassus agar para prajurit bisa meningkatkan endurance mereka saat melakoni aktivitas fisik militer.
“Kalestenik melatih endurance. Biasanya, militer itu olahraga lari terus. Setelah lari disuruh menembak, tenaga sudah habis, menembak jadi kacau. Ini kelebihannya kalestenik. Habis lari kita tetap punya tenaga untuk menembak, masih punya tenaga lagi untuk halang rintang,” ujarnya kepada Angkasa dan Commando.
Kalestenik sendiri merupakan olahraga ketahanan tubuh yang memadukan beberapa olahraga jalanan (Street workout), seperti lari, angkat beban, bar training, hingga crossfit.
Olahraga ini menjadi tren di dunia dalam lima tahun terakhir karena dianggap sangat murah lantaran tidak perlu pergi ke pusat kebugaran, ataupun membeli peralatan khusus. Kalestenik juga bisa dilakukan dimanapun.
Biaya yang jauh lebih rendah ini berbanding terbalik dengan hasilnya yang amat memuaskan.
Para pelaku kalestenik mengaku memiliki daya tahan tubuh yang amat tinggi. Bonusnya, mereka mendapatkan bentuk tubuh yang lebih indah.
Olahraga ketahanan tubuh ini kemudian dilombakan dalam beberapa acara, seperti Tough Mudder, Mud Warrior, Ninja Warrior, dan berbagai kompetisi lain yang sudah mencapai level internasional.
Kembali ke Tactical Athelete Program di Sat-81 Kopassus. Serka Yongki menyebutkan, selain latihan ketahanan fisik itu, hasil kalestenik akan lebih nyata dengan pola makan yang baik.
Jadi, saat ini seluruh anggota Sat-81 Kopassus di semua pangkat wajib mengatur pola makannya. Jangan heran jika sewaktu-waktu Anda berkesempatan masuk ke markas Sat-81, Anda tidak bisa menemukan nasi putih.
“Yang saya latih ini core muscle (otot dalam), sedangkan kalau fitnes biasa itu hanya melatih otot luarnya. Itulah kenapa mereka yang melakukan olahraga ini punya tenaga yang jauh lebih banyak. Latihan ini juga efektif menurunkan berat badan. Dalam seminggu bisa turun 12 hingga 14 kg,” tambah Yongki.
Hasilnya, saat ini bisa dibilang hampir semua anggota Sat-81 memiliki bentuk tubuh yang amat bagus. Hampir seluruh otot terbentuk dengan sempurna. Letkol Inf Yudha Erlangga, salah satu perwira di Sat-81 Kopassus amat mendukung upaya perbaikan fisik anggotanya ini. Tak hanya sebatas kata, ia juga mengimani pola hidup sehat ini supaya bisa menjadi contoh bagi seluruh anggotanya.
“Kita ini sudah alutsistanya ketinggalan, minimal jangan kalah dengan negara maju. Mereka yg alutsistanya sudah canggih masih rajin olahraga. Apalagi yg bisa dibanggakan, jangan sampai fisik kita juga kurang,” ungkapnya.
Tactical Athelete Program ini sekarang mulai diperkenalkan juga kepada grup lainnya di Kopassus. Harapannya, program ini juga bisa diserbarkan ke seluruh kesatuan di TNI. Sebagai informasi, Sat 81 merupakan kumpulan dari prajurit terbaik di pasukan elite TNI AD tersebut. Kekuatan dari satuan ini tidak dipublikasikan secara umum mengenai jumlah personel maupun jenis persenjataannya yang dimilikinya, semua itu dirahasiakan.
Sumber : Tribun.com