750 Prajurit TNI-AD Ikuti Pelatihan Raider di Pusdiklat Kopassus
Sebanyak 750 Prajurit TNI Jajaran Korem 011 Lilawangsa akan mengikuti Latihan Pembentukan (Lattuk) Raider, di Pusdiklat Kopassus, Batujajar, Bandung.
750 Prajurit TNI-AD Ikuti Pelatihan Raider di Pusdiklat Kopassus |
Komandan Korem 011/Lilawangsa Kol.Inf.Agus Firman Yusmono meminta, agar para prajurit TNI satuan tempur jajaran Korem 011/Lilawangsa mentaati aturan dan dan mengikuti tahapan pendidikan dengan ikhlas dan penuh kesabaran.
Hal itu disampaikan Danrem saat seperti mengecek kesiapan sekaligus memberikan pembekalan kepada 750 orang prajurit TNI, di Lapangan Makoyonif 113/Jaya Sakti, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Selasa (05/09).
Danrem mengatakan, jika pendidikan tersebut terbilang sangat berat, dan dilakukan guna memenuhi kebutuhan prajurit yang berkualifikasi Raider bersifat khusus, dan sekaligus untuk meningkatkan kualitas prajurit agar benar-benar profesional, handal dan berhasil dalam setiap pelaksanaan tugas.
“Secara perlengkapan kalian sudah siap, namun semangat harus ditingkatkan, kalian yang mengikuti latihan raider nantinya adalah prajurit yang terbaik dan terpilih, dari itu kalian harus bangga, karena mengikuti latihan raider adalah sebuah kehormatan bagi diri sendiri dan satuan”, sebutnya.
Diharapkan, saat melaksanakan latihan harus mengikuti intruksi pelatih sesuai aturan yang ada didalam pendidikan, belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh, tetap semangat dan ihklas, jaga kesehatan, jaga faktor keamanan, dan tak terlepas harus tetap beribadah dan berdoa memohon kepada Tuhan agar selalu diberikan lindungan dan keselamatan.
Dari 750 orang prajurit TNI yang mengikuti latihan pembentukan (Lattuk) Raider di pusdik Kopassus, terdiri dari antara lain Batalyon Infanteri 113/JS Bireuen sebanyak 533 orang, Batalyon Infanteri 111/KB jumlah 53 orang, Batalyon Infanteri 112/DJ 38 orang, Batalyon Infanteri 114/SM 56 orang, Batalyon Infanteri 115/ML 34 orang, Batalyon Infanteri 116/GS 23 orang, Kesdam IM 1 orang.
“Kesemuanya sudah mengikuti seleksi dan pemeriksaan yang meliputi Kesehatan Jasmani, Psikologi dan Kesehatan Jiwa serta fisik dan mental yang prima, tes tersebut dimaksud bertujuan untuk mengukur dan mengetahui kemampuan setiap personel yang menjadi prasyarat utama layak atau tidaknya untuk mengikuti pendidikan pembentukan Raider nantinya”, ungkap Danrem.
Hadir pada kegiatan pengecekan dan kesiapan Latihan Pembentukan Raider Diantaranya, Dandim 0111/Bireuen, Komandan/Kepala Satuan Dinas Jawatan, Danyonif 113/JS, para Kasi Korem 011/LW, Kapenrem 011/LW dan seluruh prajurit yang akan mengikuti pembentukan latihan Raider.
Batalyon Infanteri 113/Jaya Sakti yang berkedudukan di Bireuen Aceh diproyeksikan menjadi batalyon yang mempunyai kualifikasi Raider dengan dilengkapi kendaraan tempur Anoa sebagai sarana pendukung mobilitas personil di daerah pertempuran. Batalyon ini merupakan salah satu batalyon tertua yang ada di jajaran Kodam Iskandar Muda, dibentuk pada tanggal 1 September 1946 dengan nama Yonif IX Divisi Gajah-1/Aceh.
Sumber : cakrawala.co/ id.wikipedia.org/Clisna/TSM