Mengerikan..!! Injak Ranjau di Perbatasan, Kaki Bocah Pengungsi Rohingya Hancur Lebur

Sumber di Dhaka, Bangladesh, mengatakan Myanmar memasang ranjau di sepanjang jalur perbatasan Bangladesh dalam tiga hari terakhir. Pemasangan ranjau itu diduga untuk mencegah para pengungsi Rohingya kembali ke Myanmar.
mengerikan-injak-ranjau-di-perbatasan-kaki-bocah-pengungsi-rohingya-hancur-lebur
Mengerikan..!! Injak Ranjau di Perbatasan, Kaki Bocah Pengungsi Rohingya Hancur Lebur
Sumber itu juga menuturkan, Bangladesh hari ini akan secara resmi mengajukan protes atas pemasangan ranjau dekat perbatasan.

"Mereka (Myanmar) memasang ranjau di wilayah mereka di sepanjang pagar berduri perbatasan," ujar seorang sumber yang enggan diketahui identitasnya, seperti dilansir laman Al Arabiya, Rabu (6/9).

Kedua sumber itu itu menyatakan mereka mengetahui soal ranjau ini dari bukti foto dan informan di lapangan.

"Tentara kami (Bangladesh) juga melihat tiga sampai empat kelompok orang sedang menaruh sesuatu di tanah di dekat pagar berduri perbatasan. Setelah dikonfirmasi lewat informan di lapangan mereka mengatakan orang-orang itu memasang ranjau di sana."

Sumber dari Bangladesh itu tidak menyebut orang-orang yang memasang ranjau itu berpakaian seragam, tapi mereka yakin sekelompok orang itu bukan militan Rohingya.

Petugas penjaga perbatasan di Bangladesh, Manzurul Hassan Khan, mengatakan kepada kantor berita Reuters, dua hari lalu terdengar ledakan di sisi wilayah Myanmar. Ledakan itu menimbulkan spekulasi pasukan Myanmar memang memasang ranjau di perbatasan.

Seorang bocah laki-laki kaki kirinya hancur lebur kemarin akibat suatu ledakan ketika dia melintasi perbatasan, kata Khan. Bocah itu kini dirawat di Bangladesh. Menurut Khan ledakan itu kemungkinan memang dari ranjau.

Seorang pengungsi Rohingya yang mendatangi lokasi ledakan dua hari lalu merekam video kondisi di lapangan dekat jalur setapak yang dilewati para pengungsi. Dalam videonya terlihat ada ranjau berbentuk kepingan cakram metal berdiameter 10 sentimeter ditanam di lumpur. Dia meyakini masih ada dua lagi benda serupa ditanam di tanah di dekat situ.

Dua pengungsi mengatakan kepada Reuters mereka melihat tentara Myanmar di sekitar lokasi sebelum terjadinya ledakan dua hari lalu. Sejauh ini Reuters belum bisa memastikan apakah benar benda yang ditanam itu ranjau dan apakah militer Myanmar yang memasangnya.

Militer Myanmar sejauh ini belum berkomentar atas ledakan di dekat perbatasan. Juru bicara pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi, Zaw Htay, belum bisa dihubungi untuk dimintai keterangan. Tapi ketika ditanya, dia mengatakan harus ada klarifikasi dari Reuters soal "di mana ledakan terjadi, siapa yang bisa ke sana dan membuktikan itu ranjau. Siap yang yakin ranjau itu bukan dipasang oleh teroris?" [pan]

Sumber: merdeka.com